SEMANGAT

Minggu, 07 Juli 2013


Mengenang Alm KH Asrori Ustman Al Ishaqi



“Janganlah engkau katakan orang-orang beriman itu mati….” Aku masih mencium aroma melati terhampar di masjid itu ketika mendadak aku menatap foto kembang melati yang bertaburan di atas tanah merah yang masih sedikit basah. Lalu hati mendadak sunyi. Rasanya baru seminggu aku menghirup cahaya barakah itu – namun belum sempat aku menggenggamnya sepenuh hati, cahaya itu telah kembali kepada Sang Cahaya. Belum sempat kami berkhidmah sepenuh hati, belum sempat kami mewujudkan harapan, belum sempat kami berjuang untuk menyiarkan pesan-pesan ruhani, cahaya itu telah dibawa kembali tempat yang jauh lebih baik. Hati kami tak bisa lagi tenang manakala hati-hati yang bercahaya satu-per-satu dipanggil kembali. Ya Allah, kami masih membutuhkan banyak orang yang hatinya hidup dan berdenyut mengingat asma-Mu di setiap tarikan nafas, sebab tanpa mereka yang hatinya senantiasa mengingat-Mu, dunia ini akan kembali gelap dan punah – “tak akan kiamat dunia selama masih ada yang menyebut asma Allah di dunia ini.”

Yang tersisa bagi kami hanyalah kenangan-kenangan yang menentramkan hati. Namun Engkau Maha Penyayang, karena bahkan hanya dengan kenangan itu kami masih bisa mengambil pelajaran. Sungguh benar firman-Mu, bahwa sesungguhnya orang-orang beriman itu tidaklah mati. Jejak-jejaknya masih menebarkan pelajaran bagi siapa saja yang mau membuka dada untuk menyerap ilmu-Mu. Ruh-ruh para pembawa cahaya, para wali Allah, tidaklah berhenti menghantarkan cahaya kepada siapa saja yang mau dan berusaha menempuh jalan yang telah disampaikan oleh-Mu melalui penghulu segala makhluk, al-Musthofa, Kanjeng Rasulullaah SAW. Kini izinkan kami, Ya Allah, berbagi pelajaran dari perikehidupan salah seorang sahabat-Mu, Kyai Asrori al-Utsmani, yang telah kau panggil kembali beberapa waktu yang lampau.
Kyai Asrori al-Ishaqi, generasi ke-38 dalam garis keturunan Rasulullaah Muhammad SAW, telah lama mengemban amanah mengayomi dan mempersatukan umat Islam melalui Tarekat yang dianutnya, Qadiriyyah wa Naqsyabandiyyah al-Utsmaniyyah – yang dinisbahkan kepada Kyai Utsman al-Ishaqi r.a. Nama al-Ishaqi dinisbahkan kepada Maulana Ishaq, ayahanda Sunan Giri. Jadi dalam garis keturunannya yang mulia ini, Syekh Asrori masih keturunan Sunan Giri.: Ahmad Asrori Al Ishaqi – Muhammad Utsman – Surati – Abdullah – Mbah Deso – Mbah Jarangan – Ki Ageng Mas – Ki Panembahan Bagus – Ki Ageng Pangeran Sedeng Rana – Panembahan Agung Sido Mergi – Pangeran Kawis Guo – Fadlullah Sido Sunan Prapen – Ali Sumodiro – Muhammad Ainul Yaqin Sunan Giri – Maulana Ishaq – Ibrahim Al Akbar – Ali Nurul Alam – Barokat Zainul Alam – Jamaluddin Al Akbar Al Husain – Ahmad Syah Jalalul Amri – Abdullah Khan – Abdul Malik – Alawi – Muhammad Shohib Mirbath – Ali Kholi’ Qasam – Alawi – Muhammad – Alawi – Ubaidillah – Ahmad Al Muhajir – Isa An Naqib Ar Rumi – Muhammad An Naqib – Ali Al Uraidli – Ja’far As Shodiq – Muhammad Al Baqir – Ali Zainal Abidin – Hussain Bin Ali – Ali Bin Abi Thalib / Fathimah Binti Rasulullah SAW.
Sebagaimana lazimnya putra kyai besar, Kyai Asrori sejak muda rajin menimba ilmu pengetahuan, mengembara dari satu pondok pesantren ke pondok pesantren lainnya. Namun konon masa beliau mondok selalu sebentar. Kabarnya beliau pernah nyantri di Darul Ulum, Rejoso, Jombang, namun hanya setahun. Demikian pula saat nyantri di Pondok Pare Kediri dan Pondok Bendo.
Yang menarik, ketika mondok di Pondok Rejoso Jombang, Kiai Asrori tak aktif mengikuti ngaji. Namun itu tak membuat risau KH Mustain Ramli, pimpinan Pondok Rejoso. “Biarkan saja, anak macan kan akhirnya jadi macan juga,” kata Kiai Mustain Ramli. Karena kepintarannya yang luar biasa, terutama di bidang ilmu agama, di kalangan kiai dan santri pondok, Kiai Asrori dinilai memiliki ilmu laduni (ilmu yang diperoleh langsung dari Allah SWT). Dia memperoleh ilmu itu tanpa melalui proses belajar-mengajar yang wajar sebagaimana dijalani santri pondok pada umumnya.
Selama menimba ilmu di Pondok Rejoso itu, Kiai Asrori mampu membaca dan mengajarkan kitab Ihya’ Ulum Al-Din karya Imam Al Ghazali dengan sangat baik. “Kalau saya bukan bapaknya, saya mau kok ngaji kepadanya,” demikian ujar KH Utsman Al-Ishaqi.
Saat masih muda kabarnya Kiai Asrori badannya kurus karena banyak tirakat dan berambut panjang memiliki geng bernama “orong-orong”, bermakna binatang yang keluarnya malam hari. Jama’ahnya rata-rata anak jalanan alias berandalan yang kemudian diajak mendekatkan diri kepada Allah lewat ibadah pada malam hari. Meski masih muda, Kiai Asrori adalah tokoh yang kharismatik dan disegani berbagai pihak, termasuk para pejabat dari kalangan sipil maupun militer.
Sepeninggal Kiai Utsman, tongkat estafet kemursyidan kemudian diberikan kepada Kiai Asrori (konon pengalihan tugas ini berdasarkan wasiat Kiai Utsman menjelang wafatnya). Di tangan Kiai Asrori inilah jama’ah yang hadir semakin membludak. Uniknya, sebelum memegang amanah itu, Kiai Asrori memilih membuka lahan baru, yakni di kawasan Kedinding Lor yang masih berupa tambak pada waktu itu.
Dakwahnya dimulai dengan membangun masjid, secara perlahan dari uang yang berhasil dikumpulkan, sedikit demi sedikit tanah milik warga di sekitarnya ia beli, sehingga kini luasnya mencapai 2,5 hektar lebih. Dikisahkan, ada seorang tamu asal Jakarta yang cukup ternama dan kaya raya bersedia membantu pembangunan masjid dan pembebasan lahan sekaligus, tapi Kiai Asrori mencegahnya. “Terima kasih, kasihan orang lain yang mau ikutan menyumbang, pahala itu jangan diambil sendiri, lebih baik dibagi-bagi”, ujarnya.
Kini, di atas lahan seluas 2,5 hektar itu Kiai Asrori mendirikan Pondok Pesantren Al Fithrah dengan ratusan santri putra putri dari berbagai pelosok tanah air. Untuk menampungnya, pihak pesantren mendirikan beberapa bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri (dalam proses pembangunan) serta bangunan masjid yang cukup besar.
Hingga kini, murid-muridnya yang telah menyatakan baiat ke Kiai Asrori tidak lagi terbatas kepada masyarakat awam yang telah berusia lanjut saja, akan tetapi telah menembus ke kalangan remaja, eksekutif, birokrat hingga para selebritis ternama. Jama’ahnya tidak lagi terbatas kepada para pecinta thariqah sejak awal, melainkan telah melebar ke komunitas yang pada mulanya justru asing dengan thariqah.
Walaupun tak banyak diliput media massa, namanya tak asing lagi bagi masyarakat thariqah. Namun demikian, sekalipun namanya selalu dielu-elukan banyak orang, dakwahnya sangat menyejukkan hati dan selalu dinanti, Kiai Asrori tetap bersahaja dan ramah, termasuk saat menerima tamu. Beliau adalah sosok yang tidak banyak menuntut pelayanan layaknya orang besar, bahkan terkadang ia sendiri yang menyajikan suguhan untuk tamu.
Sebagai Mursyid Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Al Utsmaniyah memiliki tanggung jawab besar, yakni tidak sekedar membaiat kepada murid baru kemudian tugasnya selesai, akan tetapi beliau secara terus-menerus melakukan pembinaan secara rutin melalui majelis khususi mingguan, pengajian rutin bulanan setiap Ahad awal bulan hijriyah dan kunjungan rutin ke berbagai daerah.
Untuk membina jama’ah yang telah melakukan baiat, khususnya di wilayah Jawa Tengah, bahkan Kiai Rori telah menggunakan media elektronik yaitu Radio Siaran untuk penyebaran dakwahnya, sehingga murid muridnya tidak lagi akan merasa kehilangan kendali. Ada lima radio di Jawa Tengah yang dimilikinya setiap pagi, siang dan malam selalu memutar ulang dakwahnya Kiai Rori, yakni Radio Rasika FM dan “W” FM berada di Semarang, Radio Citra FM di Kendal, Radio Amarta FM di Pekalongan dan Radio Suara Tegal berada di Slawi.
Dalam setiap memberikan siraman rohani, Kiai Rori menggunakan rujukan Kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi Al Bantani, Al Hikam karya Imam Ibnu Atha’illah dan lain lain. Selain pengajian yang lebih banyak mengupas soal tasawuf, Kiai Rori juga sering menyisipkan masalah fiqih sebagai materi penunjang. Seorang ulama asal Ploso Kediri Jawa Timur, KH. Nurul Huda pernah bertutur, sulit mencari ulama yang cara penyampaiannya sangat mudah dipahami oleh semua kalangan dan do’anya sanggup menggetarkan hati seperti Kiai Asrori. Hal senada diakui oleh KH. Abdul Ghofur seorang ulama asal Pekalongan. Dengan kata lain, banyak orang mengakui bahwa Kyai Asrori tergolong ulama yang langka dalam hal kapasitas keilmuan dan spiritualnya.
Di kemudian hari, makin banyaknya murid mengundang kekhawatiran beliau karena menyulitkan pemantauan. Beberapa murid senior mengusulkan dibentuknya semacam wadah untuk “menyatukan” jamaah. Maka pada Desember 2005 diresmikanlah “Jama’ah al-Khidmah” yang tujuan dasarnya adalah untuk pembinaan jamaah agar lebih tertib dan terarah.
Hingga akhir hayatnya, TQN al-Utsmaniyyah telah berkembang pesat hampir di seluruh pulau Jawa, dan bahkan hingga ke manca negara. Beliau telah mewariskan teladan ruhani yang sudah selayaknya kita ikuti, sesuai dengan kemampuan kita. Kini ulama yang langka itu telah kembali ke Sang Kekasih, namun bukan berarti hubungan ruhani dengan jamaahnya telah terputus. Ruh-ruh para Wali Allah akan selalu hadir bersama orang-rang yang senantiasa berkhidmat kepada mereka, yang selalu mengikuti jejak ruhani mereka sesuai dengan yang digariskan oleh Kanjeng Rasulullaah SAW.
Seperti Wali Allah lainnya, beliau telah menjadi semacam “Jalan,” bukan lagi pejalan. Beliau menjadi “wadah” yang dilalui oleh “sesuatu,” bukan lagi pejalan yang menuruti kemauannya sendiri. Beliau barangkali salah satu contoh dari sedikit orang yang mampu merealisasikan hadits qudsi yang menyatakan “Allah telah menjadi penglihatannya yang dengannya ia melihat, pendengarannya yang dengannya ia mendengar, tangannya yang dengannya ia memegang dan kakinya yang dengannya ia melangkah…” Beliau memang tak lagi bersama kita secara fisik, namun ingatlah nasihat Maulana Rumi ini:
“Jangan bersedih, wali Allah tak kan hilang dari dirimu, sebab semesta telah sirna dalam dirinya” … Dunia memang berada dalam genggamannya, namun tak pernah menguasai hatinya, sebab hatinya telah menjadi tahta Tuhannya. Hanya mereka yang mampu berzikir dalam setiap detak jantungnyalah yang dianugerahi martabat yang mulia ini…
Ila hadlarati as-Syekh Kyai Asrori al-Utsmani.. al-Fatihah.
Tri Wibowo BS / Mbah Kanyut al-Jawi
* ditulis dari berbagai sumber dan keterangan.
Tags: , , ,

Bahasa Umum Dalam Jaringan Komputer



Jaringan : jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih sistem komputer yang terhubung. Terdapat banyak jenis jaringan komputer:
a. local-area network (LAN): komputer yang terhubung berada pada tempat yang berdekatan secara gografis (misalkan satu gedung).
b. wide-area network (WAN): komputer yang terhubung berada pada tempat yang berjauhan dan dihubungkan dengan line telepon atau gelombang radio. selain itu, jaringan komputer dapat juga dikelompokan berdasar kriteria di bawah ini:
a. topologi: pengaturan keterhubungan antar sistem komputer. Terdapat bermacam-macam topologi seperti bus, star, dan ring.
b. protokol: protokol mendefinisikan sekelompok aturan dan sinyal yang digunakan oleh komputer pada jaringan untuk berkomunikasi. Protokol LAN yang paling populer adalah Ethernet. Protokol LAN lain yang banyak digunakan adalah IBM token-ring network.
c. arsitektur: jaringan dapat diklasifikasikan ke dalam arsitektur peer-to-peer atau client/server.

NIC : NIC (network interface card) adalah expansion board yang digunakan supaya komputer dapat dihubungkan dengan jaringan. Sebagian besar NIC dirancang untuk jaringan, protokol, dan media tertentu. NIC biasa disebut dengan LAN card (Local Area Network Card).

Backbone : Backbone adalah saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam sebuah jaringan.

Bandwidth : Bandwidth menunjukan kapasitas dalam membawa informasi. Istilah ini dapat digunakan dalam banyak hal: Telepon, jaringan kabel, bus, sinyal frekuensi radio, dan monitor. Paling tepat, bandwidth diukur dengan putaran perdetik (cycles per second), atau hertz (Hz), yaitu perbedaan antara frekuensi terendah dan tertinggi yang dapat ditransmisikan. Tetapi juga sering digunakan ukuran bit per second (bps).

Bridge : Bridge adalah peranti yang meneruskan lalu lintas antara segmen jaringan berdasar informasi pada lapisan data link. Segmen ini mempunyai alamat lapisan jaringan yang sama. Setiap jaringan seharusnya hanya mempunyai sebuah bridge utama.

DNS : DNS (domain name sistem) adalah sistem yang menerjemahkan domain Internet, seperti www.micro**oft.com menjadi alamat Internet, yaitu serangkaian nomor yang terlihat seperti 101.232.12.5. Istilah DNS berhubungan dengan konvensi untuk penamaan host pada Internet dan cara penangan nama-nama tersebut.

Ethernet : Ethernet adalah protokol LAN yang dikembangkan oleh Xerox Corporation yang bekerjasama dengan DEC dan Intel pada tahun 1976. Ethernet menggunakan topologi bus atau star dan medukung transfer data sampai dengan 10 Mbps. Versi Ethernet yang lebih baru yang disebut 100Base-T (atau Fast Ethernet), mendukung transfer data sampai dengan 100 Mbps, dan versi terbarunya, Gigabit Ethernet, mendukung tranfer data sampai dengan 1 Gigabit per detik atau 1000 Mbps.

Fast Ethernet : Fast Ethernet seperti Ethernet biasa, namun dengan kecepatan transfer data yang lebih cepat, sampai dengan 100 mbps. Ethernet ini juga disebut 100BaseT.

Gateway : Istilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antar komputer yang berbeda-beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.

GPS : GPS (Global Positioning System ) adalah sistem navigasi menggunakan 24 satelit MEO (medium earth orbit atau middle earth orbit) yang mengelilingi bumi dan penerima-penerima di bumi. Satelit mengorbit pada ketinggian sekitar 12.000 mil di atas bumi dan mampu mengelilingi bumi dua kali dalam 24 jam. Satelit GPS secara kontinu mengirimkan sinyal radio digital yang mengandung data lokasi satelit dan waktu pada penerima yang berhubungan. Satelit GPS dilengkapi dengan jam atom dengan ketepatan satu per satu juta detik. Berdasar informasi ini, stasiun penerima mengetahui berapa lama waktu yang digunakan untuk mengirim sinyal sampai ke penerima di bumi. Semakin lama waktu yang digunakan untuk sampai ke penerima, semakin jauh posisi satelit dari stasiun penerima. dengan mengetahui posisi satelit, penerima mengetahui bahwa satelit terletak pada posisi tertentu pada permukaan bola imaginer yang berpusat pada satelit. Dengan menggunakan tiga satelit, GPS dapat menghitung lintang dan bujur penerima berdasar perpotongan ketiga bola imaginer. Dengan menggunakan empat satelit, dapat juga ditentukan ketinggian. GPS dikembangkan dan dioperasikan oleh Departemen Pertahanan Amerika. GPS, asalnya dikenal dengan NAVSTAR (Navigation System with Timing and Ranging). Sebelum untuk keperluan yang lebih luas, GPS digunakan untuk menyediakan kemampuan navigasi sepanjang waktu dan dalam segala cuaca untuk militer darat, laut, dan angkatan udara. Disamping untuk navigasi dan penentuan posisi geografik, GPS dapat juga digunakan di antaranya untuk pemetaan, kehutanan, eksplorasi mineral, manajemen habitat liar, dan pengawasan perpindahan penduduk.

Host : Host adalah sistem komputer yang diakses oleh pengguna yang bekerja pada lokasi yang jauh. Biasanya, istilah ini digunakan jika ada dua sistem komputer yang terhubung dengan modem dan saluran telepon. Sistem mengandung data yang disebut host, sedang sitem yang digunakan untuk mengases dari jarak jauh disebut remote terminal. Istilah host juga digunakan untuk menyebut komputer yang terhubung dengan jaringan TCP/IP, termasuk Internet. Setiap host mempunyai alamat IP yang unik. Selain itu, istilah host juga merujuk pada penyediaan infrastruktur layanan komputer. Sebagai contoh, banyak perusahaan yang menjadi host Web server, yang berarti bahwa perusahaan tersebut menyediakan hardware, software, dan saluran komunikasi yang dibutuhkan oleh server, tetapi isi server (data) dikendalikan oleh pihak lain.

ISP (Internet Service Provider) : ISP (Internet service provider) adalah penyedia layanan Internet. Sebagian besar ISP mempunyai jaringan server (mail, berita, Web), router, modem yang dihubungkan dengan koneksi “backbone” Internet yang permanen dan berkecepatan tinggi. Pelanggan ISP dapat mendapatkan koneksi Internet dengan modem dan telepon. Untuk mengakses Internet pelanggan ISP harus melakukan dial ke jaringan dengan menekan nomor telepon tertentu milik ISP.

Internet : Internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan komputer. Sejak 1999 Internet telah memiliki 200 juta pemakai di seluruh dunia, dan jumlah ini meningkat cepat. Lebih dari 100 negara terhubung dengan Internet untuk menukar data, berita, dan informasi lainnya. Setiap komputer yang terhubung dengan Internet disebut host.

ISDN : ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah standard komunikasi internasional untuk pengiriman suara, video dan data melalui line telepon digital atau telepon kawat biasa. ISDN mempunyai kecepatan transfer data 64 Kbps. Sebagian besar saluran ISDN ditawarkan oleh perusahaan telepon yang memungkinkan dua saluran, yang disebut kanal B (B channel). Satu line dapat digunakan untuk suara dan yang lain untuk data lain dan keduanya mempunyai kecepatan transfer 128 Kbps. Versi awal ISDN menggunakan transmisi baseband. Versi lain ISDN, yaitu B-ISDN, menggunakan transmisi broadband dan dapat mendukung transmisi data dengan kecepatan 1,5 Mbps.

Protocol (protokol) : Bahasa atau prosedur hubungan yang digunakan oleh satu sistem komputer dengan sistem lainnya sehingga antara keduanya dapat saling berhububngan. Untuk dapat berkomunikasi. Kedua system harus menggunakan protokol yang sama.

PPP (Point To Point Protocol)
: Protokol TCP/IP yang memungkinkan hubungan antara host dengan jaringan dan antara router dengan router atau dapat pula digunakan untuk hubungan serial antara 2 system.

Repeater : Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu dalam jaringan untuk memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai kembali kekuatan dan bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal mengalami perlemahan dan perubahan bentuk selama transmisi.

Router : Suatu perangkat yang berfungsi menghubungkan suatu LAN ke suatu internetworking/WAN dan mengelola penyaluran lalu-lintas data di dalamnya.

Routing : Proses dari penentuan sebuah path yang di pakai untuk mengirim data ke tujuan tertentu.

RJ-45 : RJ-45 (Registered Jack-45) adalah konektor delapan kabel yang biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer ke sebuah local-area network (LAN), khususnya Ethernets. Konektor RJ-45 mirip dengan konektor RJ-11 yang digunakan dalam koneksi telepon, tetapi lebih besar.

Server : Suatu unit yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola suatu jaringan komputer.komputer server akan melayani seluruh client atau worstation yang terhubung ke jaringannya.

TCP/IP : TCP/IP Transmission Control Protokol adalah dua buah protokol yang dikembangkan oleh militer AS yang memungkinkan komputer pada jaringan dapat saling berhubungan. IP digunakan untuk memindahkan paket data antarsimpul. TCP dugunakan untuk memverifikasi pengiriman dari client ke server. TCP/IP adalah dasar internet dan dapat ditemukan pada semua system operasi modern, seperti Unix dan Windows.

Topologi : Dalam jaringan komputer topologi adalah bentuk pengaturan keterhubungan antar sistem komputer. terdapat bermacam-macam topologi seperti bus, star, ring.

UTP : UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat tak terbungkus yang berpilin. Kabel UTP banyak digunakan pada local-area networks (LANs) dan sambungan telepon karena harganya lebih murah. Kabel UTP tidak sebaik kabel koaksial dan serat optik dalam hal penyediaan banwidth dan ketahanan terhadap interferensi.

VLAN : VLAN (virtual local-area network) adalah jaringan komputer yang seakan terhubung menggunakan kabel yang sama meskipun mungkin secara fisik berada pada bagian LAN yang lain. VLAN dikonfigurasi melalui software dan tidak hardware, yang membuatnya sangat fleksible.
Salah satu keunggulan VLAN adalah jika sebuah komputer secara fisik dipindah ke lokasi lain, komputer tersebut tetap pada VLAN yang sama tanpa melakukan konfigurasi ulang hardware.

VPN : VPN (virtual private network) adalah koneksi internet pribadi yang aman dan terenkripsi untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang berhak yang dapat mengaksesnya dan trasfer data yang dilakukan tidak dapat diganggu.

VSAT : VSAT (Very Small Aperture Terminal) stasiun bumi yang digunakan pada satelit komunikasi sinyal data, suara, dan video, kecuali pemancaran televisi. VSAT terdiri dari dua bagian: sebuah transceiver yang diletakkan ditempat terbuka sehingga dapat secara langsung menerima sinyal dari satelit dan sebuah piranti yang diletakkan dalam ruangan untuk menghubungkan transceiver dan piranti komunikasi pengguna akhir(end user), seperti PC.
Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit diluar angkasa. Satelit mengirimkan dan menerima sinyal dari komputer stasiun bumi yang berfungsi sebagai hub sistem. Setiap pengguna yang saling terhubung dengan stasiunhub melewati satelit, membentuk topologi bintang. hub mengendalikan semua operasi pada jaringan. Semua transmisi untuk komunikasi antar pengguna harus melewati stasiunhub yang meneruskannya ke satelit dan kepengguna VSAT yang lain. VSAT dapat mengirimkan data sampai dengan kecepatan 56 Kbps.

WAN : WAN wide area network adalah komputer yang terhubung berada pada tempat yang berjauhan dan hubungan dengan line telepon atau gelombang radio. Lihat juga LAN dan jaringan.

Wi-Fi : Wi-Fi Wireless Fidelity adalah nama dagang resmi untuk IEEE 802.11b yang dibuat oleh Wireless Ethernet Compatibility Aliance (WECA). Istilah Wi-Fi menggantikan 802.11b seperti halnya istilah Ethernet menggantikan IEEE 802.3. Produk yang disertifikasi oleh WECA sebagai Wi-Fi dapat beroperasi bersama meskipun dibuat oleh perusahaan yang berbeda.

Workstation :
Pada jaringan komputer, workstation adalah komputer yang terhubung dengan sebuah local-area network (LAN).
Istilah workstation juga digunakan untuk menyebut komputer yang digunakan untuk aplikasi teknik (CAD/CAM), desktop publishing, pengembangan software, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan tingkat komputasi dan kemampuan grafis yang cukup tinggi.
Workstation biasanya terdiri dari layar grafik yang besar dengan revolusi tinggi, RAM minimal 64 MB, dukungan jaringan built-in, dan graphical user interface.
Sebagian besar workstation juga mempunyai piranti penyimpanan seperti disk drive, tetapi jenis workstation khusus, yang disebut diskless workstation, tidak mempunyai disk drive. Sistem operasi yang banyak digunakan untuk workstation adalah UNIX dan windows NT. Seperti halnya PC, sebagian besar workstation adalah komputer single user, Meski demikian, workstation pada dasarnya dihubungkan dengan local area network, meskipun dapat juga sebgian sistem yang berdiri sendiri stand alone.

100BaseT : 100BaseT adalah nama lain fast Ethernet yang mempunyai kecepatan transmisi sampai dengan 100 mbps. Jenis 100BaseT ini lebih mahal daripada 10BaseT dan lebih jarang digunakan pada local area network (LAN).

10Base2 : 10Base2 adalah satu jenis standar Ethernet ( IEEE802.3) untuk lokal area network ( LAN ). Standard 10 Base-2 ( yang juga disebut Thinnet )menggunakan kabel koasial 50 ohm ( RG-58A/U ) dengan panjang maksimal 185 meter.kabel ini lebih kecil dan lebih flesibel daripada yang digunakan untuk standard 10 Base 5. Sistem 10 Base-2 beroperasi pada 10 Mbps dan menggunakan metode tranmisi baseband.

10 Base5 : 10 Base-5 adalqh standard awal untuk Ethernet yang menggunakan kabel koasial. nama 10 Base5 didasarkan pada fakta bahwa kecepatan transfer data maksimum adalah 10 Mbps. menggunakan transmisi Baseband, dan panjang kabel maksimal adalah 500 meter. 10 Base5 juga disebut Thick Wire atau thick Net.

10BaseT : 10BaseT adalah jenis Ethernet yang paling umum. Nama tersebut menunjukan bahwa kecepatan transmisi maksimum adalah 10Mbps. 10BaseT menggunakan kabel tembaga dan merupakan card standard untuk menghubungkan komputer pada lokal area network (LAN) 
sumber;http://afkey.blogspot.com/2011/06/bahasa-umum-dalam-jaringan-komputer.html

Contoh macam-macam bahasa pemograman

Bahasa Pemrograman- Perangkat lunak bahasa pemrograman (language software) merupakan program yang digunakan untuk menerjemahkan perintah-perintah yang ditulis dalam bahasa program ke dalam bahasa mesin (machine languange), sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh komputer. Apabila languange software tidak tersedia, maka pembuat program harus menulis programnya langsung dengan bahasa mesin yang berbentuk bilangan-bilangan binary. Suatu instruksi program yang ditulis dalam bahasa mesin dapat berbentuk seperti 000100110010. Tanpa mengetahui arti tertentu dari masing-masing bagian dari bilangan binary tersebut secara persis, maka akan sangat sulit untuk mengerti dengan benar maksud dari instruksi tersebut.
Instruksi yang berbentuk bilangan binary disebut dengan object code. Sedangkan kumpulan dari instruksi-instruksi yang membentuk suatu program dalam bahasa mesin disebut dengan object program. Tiap-tiap instruksi object code terdiri dari operation code (op code) dan open and. Penulisan program dengan bahasa mesin dirasakan terlalu sulit dan memakan banyak waktu, maka dikembangkan languange software sebagai alternatif penulisan program yang lebih mudah. Penerjemah bahasa pemrograman dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu assembler, kompiler, dan interpreter.
1) Asembler adalah program yang digunakan untuk menerjemahkan kode sumber dalam bahasa rakitan (assembly) ke dalam bahasa mesin.
2) Kompiler adalah program penerjemah yang mengonversi semua kode sumber selain dalam bahasa rakitan menjadi kode objek. Hasil berupa kode objek inilah yang dapat dijalankan oleh komputer. Proses untuk melakukan penerjemahan ini biasa disebut kompilasi.
3) Intepreter adalah program yang menerjemahkan satu per satu instruksi dalam kode sumber kemudian menjalankan instruksi yang telah diterjemahkan tersebut.
Perangkat lunak bahasa pemrograman (language software) merupakan program yang digunakan untuk menerjemahkan perintah-perintah yang ditulis dalam bahasa program ke dalam bahasa mesin sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh komputer. Pada dasarnya bahasa komputer dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu bahasa mesin dan bahasa assembly (kedua bahasa ini termasuk bahasa tingkat rendah/low level language), bahasa tingkat tinggi (high level language), dan bahasa generasi keempat.
1) Bahasa mesin
Bahasa mesin termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah (low level language) karena sifat dari bahasa mesin lebih berorientasi pada mesin. Bahasa ini hanya akan dipahami oleh komputer itu sendiri. Bahasa ini berupa kode-kode yang terdiri dari sekumpulan angka yang ada di dalam komputer yang biasanya diwakili oleh kode angka 1 (satu) dan 0 (nol). Kode ini merupakan sinyal elektronik yang memberitahu komputer apa yang harus dikerjakan. Dalam penggunaannya biasanya intruksi dituliskan dalam bentuk bahasa pemrograman yang akan disampaikan ke kompiler, assembler, atau interpreter yang bertugas untuk menerjemahkan bahasa pemrograman tadi ke bahasa mesin.
Assembler merupakan sebuah program. Program ini mengambil informasi yang dituliskan oleh programmer dalam bahasa assembly dan menerjemahkannya ke sebuah program yang dapat dieksekusi komputer. output assembler harus diproses oleh linker untuk menghasilkan program akhir.
2) Bahasa assembly
Bahasa asembly adalah bahasa pemrograman yang menggunakan bahasa rakitan. Bahasa assembly kebanyakan digunakan untuk pengendalian hardware yang diwujudkan dalam kependekan kata-kata sebagai pengganti kode-kode biner, misalnya JNZ (jump non zero) yang artinya lompatlah jika tidak sama dengan nol. Kelanjutan dari bahasa assembly adalah sebuah program yang berguna untuk mengambil informasi yang dituliskan oleh seorang programmer dalam bahasa assembly serta menerjemahkannya ke dalam sebuah program yang dapat dieksekusi oleh komputer, program ini dinamakan assembler. Output assembler harus diproses oleh linker untuk menghasilkan program akhir.
3) Bahasa tingkat tinggi (high level languange)
Bahasa tingkat tinggi memiliki arti bahwa bahasa ini lebih mudah dimengerti oleh banyak orang karena memang dirancang untuk orang yang awam. Bahasa pemrograman yang termasuk dalam bahasa tingkat tinggi adalah sebagai berikut.
a) BASIC (Beginners All-purposes Symbolic Instruction Code)
Bahasa program ini dikembangkan pada tahun 1965 di Darmouth College. Penciptanya adalah John Kemeny dan Thomas Kurtz. BASIC dipergunakan dalam aplikasi matematika. Selain itu, BASIC juga digunakan dalam beberapa aplikasi lainnya seperti akuntasi, permainan, file simulasi, dan lain-lain.
Keunggulan BASIC terletak pada kemudahan dalam pemakaiannya, sedangkan kelemahannya adalah tidak mendukung operasi bilangan kompleks dan penanganan terhadap berkas sangat terbatas sehingga tidak cocok untuk aplikasi bisnis.
b) LOGO
Bahasa ini dikembangkan untuk pendidikan dan simulasi pengajaran pada anak-anak dalam menyelesaikan masalah dan melakukan pemrograman. Ditemukan pada tahun 1967 oleh Seymour Papert dengan menggunakan LISP, yaitu satu jenis bahasa pemrograman untuk kecerdasan buatan. Logo sangat mudah digunakan untuk membuat gambar, sehingga banyak digunakan dalam menghasilkan laporan-laporan bisnis dalam bentuk grafik.
c) COBOL (Common Business Oriented Language)
Program jenis ini sering digunakan dalam dunia bisnis dan komersial, mulai dikembangkan pada tahun 1959. Namun sampai saat ini, program ini masih banyak digunakan pada jenis komputer minicomputer dan mainframe. COBOL memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut.
1) Memiliki kode untuk semua flatform yang sama, sehingga tidak tergantung pada mesin.
2) Menggunakan kata-kata bahasa Inggris, sehingga sangat mudah dipahami oleh programmer.
3) Penanganan masukan dan keluaran mudah dilakukan.
4) Penanganan terhadap berkas sudah tersedia dan bahkan mendukung berbagai macam tipe-tipe berkas seperti sekuensial dan indeks.
Kelemahan dari bahasa ini adalah struktur penulisan program yang sangat banyak dan sangat kaku sehingga membuat programmer menjadi lelah dan bosan.
d) PASCAL
Bahasa ini ditemukan oleh Nicklaus Wirth tahun 1971. Bahasa ini dibuat untuk pengajaran pemrograman. Bahasa ini sangat populer di kalangan mahasiswa ilmu komputer dan teknik. Pascal memiliki keunggulan dibandingkan Fortran maupun Basic, yaitu sangat mudah dipelajari serta memiliki dukungan fungsi-fungsi matematika yang sangat lengkap. Namun Pascal juga memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat mendukung operasi bilangan kompleks dan tidak mendukung sarana aplikasi bisnis. Keberadaan Pascal dapat pula dijadikan bahasa dasar dalam pembuatan kode perangkat lunak Delphi (software untuk pengembangan program di lingkungan Windows). Pascal juga digunakan sebagai landasan pembuatan kode pada Kylix, yaitu software pengembang program di lingkungan Linux.
e) Fortran (Formula Translator)
Fortran merupakan bahasa tingkat tinggi yang pertama kali diciptakan. Bahasa ini mulai dikembangkan pada tahun 1956 oleh John Backus di IBM. Fortran digunakan dalam bidang aplikasi matematika, yaitu dalam hal perumusan dan perhitungan sehingga menjadi andalan keunggulan dari bahasa ini. Namun Fortran memiliki kelemahan, yaitu operasi masukan dan keluarannya sangat kaku dan sulit dipahami. Untuk membuat bahasa fortran, seorang programmer tidak harus mengetahui bahasa mesin, tetapi harus memahami tata bahasa dan peraturan bahasa fortran.
f) Algol (Algoritma Language)
Algol merupakan bahasa automatic yang cocok untuk memecahkan permasalahan yang membutuhkan perhitungan numerik untuk beberapa pengolahan logic.
g) PL/1 (Programming Language)
Programming language merupakan bahasa komputer yang dapat digunakan dalam segala bahasa. Pada kenyataannya bahasa ini sulit dipelajari dan hanya dapat digunakan pada mesin IBM.
h) RPG (Report Program Generation)
RPG adalah program untuk pengolahan laporan. Bahasa ini sangat populer di lingkungan minicomputer dan mainframe IBM. RPG diluncurkan pertama kali pada tahun 1964.
i) APL (Aritmathic Programming Language)
APL adalah bahasa komputer untuk memecahkan soal-soal matematika (ilmu hitung). Diperkenalkan dan diciptakan oleh Kenneth Iverson pada tahun 1962. Bahasa ini menggunakan keyboard khusus yang berisikan simbol-simbol yang kompleks yang memungkinkan untuk melakukan penyelesaian matematika yang kompleks.
4) Bahasa pemrograman generasi keempat
Bahasa pemrograman generasi keempat meliputi Microsoft Visual Basic, Visual J++, dan Visual C++ yang dikembangkan dari keluarga besar bahasa tingkat tinggi untuk memudahkan pemrograman.

modul asp web


Apa itu ASP


Sebelum mulai menggunakan, kita perlu mengetahui dasar-dasar Active Server Pages (ASP). ASP merupakan teknologi yang dikembangkan oleh Microsoft, diluncurkan sekitar tahun 1996. ASP adalah tekonolgi server-side scripting, yang berarti segala proses programnya dilakukan di server sebelum dikirim ke client. Server-side scripting ini merupakan kebalikan dari client-side scripting, yang seluruh proses programnya dilakukan di client, contohnya JavaScript. Karena seluruh prosesnya berada di server, maka client akan menerima hasil dalam bentuk HTML biasa. Berbeda dengan client-side scripting, dimana client juga menerima script. Jelas server-side scripting ini lebih aman dan lebih bebas untuk dikembangkan.
Yang biasanya kita katakan sebagai halaman ASP, sebenarnya terdiri dari 3 bagian.

ASP objects. Sebenarnya, yang dinamakan ASP adalah object, atau lebih tepat Component Object Model (COM), bukan bahasa pemrograman yang sering kita lihat. ASP dikembangkan diatas dasar ISAPI. ASP hanya terdiri dari 6 object yang sangat sederhana, tetapi karena digabungkan dengan struktur teknologi Microsoft lainnya, object ini menjadi sangat berguna. Keenam object tersebut adalah Application, Session, Response, Request, Server, dan ObjectContext.
Bahasa Scripting. Dalam bahasa scripting inilah object-object ASP dimanipulasi sesuai dengan yang kita kehendaki. Bahasa scripting yang diberikan oleh Microsoft adalah VBScript dan JScript. Keduanya dapat dipakai untuk menulis script ASP. Perbedaan antara dua bahasa tersebut hanyalah masalah selera. Standarnya adalah VBScript, dan bahasa ini yang paling banyak dipakai oleh developer ASP di seluruh dunia. ASPIndonesia.net juga memakai bahasa dalam artikel-artikel yang ada. Ada pihak ketiga yang kini mengembangkan PerlScript, favorit dari mereka yang berpengalaman di Unix.
ActiveX Server Component. Object ASP hanyalah perekat antara halaman HTML dengan program yang berada di server. Bahasa scripting hanya digunakan untuk membuat alur logika yang diperlukan. Untuk masalah akses ke database, akses ke program lain, dan sebagainya, maka diperlukanlah ActiveX Server Component. ActiveX Server Component ini sering dipakai dalam halaman ASP seperti ini :
Set oConn = Server.CreateObject("ADODB.Connection")
Perintah diatas membuat server memanggil ActiveX Server Component yang bersangkutan. ActiveX Server Component ini dapat dibuat dengan banyak bahasa pemrograman, contohnya Visual Basic, Visual C++, Delphi, Java, dll.
Dengan adanya ketiga bagian diatas, sebuah halaman ASP bisa menjalankan program-program yang sangat rumit di server. Inilah yang menjadi keunggulan ASP yang terutama. Biasanya kita sering melakukan akses database dengan ADODB, mengirim e-mail dengan CDONTS, tetapi ASP juga bisa melakukan hal lain yang jauh lebih rumit dengan komponen yang kita buat sendiri. Semuanya ini didasarkan dari teknologi Component Object Model (COM).

Dengan adanya teknologi ASP ini dalam halaman web dapat diisikan HTML tag, ASP script, panggilan ke komponent di server. Kombinasi ini menghasilkan aplikasi web yang canggih.

ASP FAQ

oleh: Tirta K. Untario
 
Inilah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai ASP. Daftar FAQ ini akan terus ditambah jika ada perkembangan baru.  

Apa itu ASP?

Active Server Pages adalah teknologi server-side scripting yang dikembangkan oleh Microsoft, memungkinkan Anda untuk menjalankan ActiveX Script dan ActiveX Server Component. Gabungan kedua teknologi ini memungkinkan Anda untuk membuat web yang dinamis. Untuk penjelasan lebih lanjut, bacalah artikel Apa itu ASP.
 
Apa maksudnya web yang dinamis?

Web yang dinamis adalah web yang halaman-halamannya dibentuk ketika ada request pada server. Halaman-halaman ditampilkan pada client kelihatan seperti halaman HTML biasa, tetapi sebenarnya terjadi proses di server untuk membentuk isi dari halaman tersebut setiap kali ada request. Contoh yang mudah ditemukan adalah serach engine. Tiap orang bisa memasukkan query mereka sendiri dan hasilnya ditampilkan secara dinamis, berbeda-beda untuk tiap query.
 
Siapa yang perlu menggunakan Active Server Pages?

Siapa saja yang ingin mengembangkan web-based application. ASP mudah dipelajari oleh setiap orang walalupun mereka bukan seorang programmer profesional. Pengetahuan dasar untuk mengembangkan ASP hanyalah pengetahuan HTML dan scripting, seperti VBScript atau Jscript.
 
Apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan Active Server Pages?

ASP berjalan didalam lingkungan Internet Information Server 2.0 keatas dan Personal Web Server. Internet Information Server dijalankan dengan OS Windows NT Server, sedangkan Personal Web Server dijalankan dengan OS Windows NT Workstation dan Windows 9x. Untuk Windows 2000 baik Profesional, Server, Advanced Server dan Data Center, semuanya menggunakan Internet Information Server 5.0.
 
Apakah ASP mendukung Java?

Ya. Java dapat digunakan untuk menulis ActiveX Server Component yang dibutuhkan.
 
Apakah ASP kompatibel dengan browser selain Internet Explorer?

Browser apa saja compatible dengan ASP karena proses ASP dijalankan di server dan hasil pemrosesannya dalam bentuk plain text. Hasil pemrosesan ini dapat digabungkan dengan tag-tag HTML atau yang lain sehingga bisa kompatibel dengan browser apa saja.
 


Apakah ASP bisa melakukan akses ke database?

Akses ke database merupakan fasilitas ASP yang paling sering digunakan. ASP mendukung akses ke database manapun selama database tersebut mendukung OLEDB atau ODBC.
 
Di platform mana saja ASP bisa berjalan?

Pertama kalinya ASP dikembangkan dengan platform Windows dan komponennya. Belakangan ini sudah ada beberapa pihak ketiga yang membuat application server untuk ASP yang berjalan di platform selain Windows, misalnya Linux, Solaris, dll. Salah satu vendornya adalah Chili!Soft Inc.
 
Apakah ASP itu aman?

Karena ASP merupakan komponen dari IIS, maka ASP memiliki level keamanan seperti yang dimiliki oleh Windows NT dan Windows 2000. File-file ASP di web dapat diberi bermacam-macam proteksi sehingga tidak dapat diakses oleh sembarang orang.



Memakai include pada Script ASP

oleh: Tirta K. Untario

Penting bagi para programmer ASP untuk memakai include. Kegunaannya yang utama adalah untuk modularisasi kode. Include ada 2 jenis:

<!--#include file="namafile" -->
<!--#include virtual="namafile" -->
Parameter file
Parameter file menunjukkan posisi relatif file yang dituju dari halaman yang sedang dibuka. Lihatlah beberapa contoh dibawah ini.

<!--#include file="library.asp" -->
Contoh diatas menunjuk pada file library.asp yang berada pada direktori yang sama.
<!--#include file="scripts/library.asp" -->
Contoh diatas menunjuk pada file library.asp yang berada pada subdirektori scripts dibawah direktori yang sekarang.

<!--#include file="../scripts/library.asp" -->
Contoh diatas menunjuk pada file library.asp yang berada pada direktori scripts yang sejajar dengan direktori sekarang.

<!--#include file="/scripts/library.asp" -->
Jangan pakai contoh diatas. Ini menunjuk pada file library.asp yang berada pada root direktori harddisk, dan secara otomatis, hal ini dolarang oleh webserver.

Parameter virtual

Parameter virtual menunjukkan posisi file yang dituju dari root direktori virtual address. Lihatlah beberapa contoh dibawah ini. Contoh-contoh dibawah ini memakai domain http://localhost

<!--#include virtual="library.asp" -->
Contoh diatas menunjuk pada file http://localhost/library.asp

<!--#include virtual="/include/scripts/library.asp" -->
Contoh diatas menunjuk pada file http://localhost/include/scripts/library.asp

Karakteristik

Nama file yang akan diinclude tidak bisa berupa variabel.
Contoh:

<% strIncludeFile = "library.asp" %>
<!--#include file=strIncludeFile -->



Ketika kita mencoba memakai conditional include, seperti contoh:

<% If intIndex = 1 Then %>
   <!--#include file="content1.asp" -->
<% Else %>
   <!--#include file="content2.asp" -->
<% End If %>
Maka file yang akan di-include akan dipanggil dulu semuanya, baru operasi IF akan dilakukan. Prioritas directive include pada script ASP adalah yang pertama, sehingga semua file include akan dipanggil dan disertakan terlebih dahulu sebelum ada kode ASP yang mulai diproses.

Directive include tidak bisa dimasukkan kedalam blok script ASP, melainkan harus diluar blok script ASP. Contohnya dapat dilihat pada kode-kode diatas.

Tips untuk Keamanan

Jangan menamakan file include Anda dengan .inc. Jika ada seseorang yang mengetahui posisi file include Anda, maka dengan mudah ia dapat melihatnya lewat browser, dan mencuri kode-kode yang mungkin rahasia, karena file .inc akan dianggap sebagai text file biasa. Mesin pencari dan robot bisa saja menemukan dan mengindeks file include Anda.
Namakan file include Anda dengan .asp . File .asp, secara otomatis akan diproses oleh server, sehingga ketika ada yang berusaha mendownloadnya lewat browser, dia tidak dapat melihat source code-nya. 

Memakai Request Object

oleh: Tirta K. Untario
  
Request object, kebalikan dari Response, melakukan pengambilan data dari client untuk diproses lebih lanjut. Ada beberapa collection dari Request object yang akan sering dipakai dalam menulis script ASP.



Request.ServerVariables


Request.ServerVariables, sesuai namanya, mengambil variabel-variabel HTTP yang tersedia di server ataupun client.
Penggunaannya lihat contoh dibawah ini:

<% Request.ServerVariables("namavariable") %>
Nama variabel ini dudah ditetapkan sesuai dengan standar. Untuk contoh dan referensi dari variabel server yang bisa digunakan, silakan klik link dibawah ini.

http://www.aspindonesia.net/demo/00,02,26,1/servervariables.asp

Request.QueryString

Request.QueryString dipakai untuk mengambil data yang dikirim melalui query (URL yang tertulis diatas address bar) atau yang dikirim lewat form dengan metode GET. Querystring dapat dilihat dibelakang tanda ? di address bar.
Contoh querystring :
http://www.aspindonesia.net/default.asp?querystring...

<%
' nilai diatas diambil dengan cara seperti ini
strQueryString = Request.QueryString("variabel")
%>
Contoh penggunaannya :

http://www.aspindonesia.net/demo/00,02,26,1/querystring.asp


Request.Form

Request.Form dipakai untuk mengambil data yang dikirim melalui form dengan metode POST.



<html>
<head></head>
<body>
<form method="post" action="form.asp">
  <input type="text" name="nama">
  <input type="submit" name="submit">
</form>
</body>
</html>
Nilai form diatas diambil dengan cara seperti ini :

<% strForm = Request.Form("nama") %>
Contoh penggunaannya :

http://www.aspindonesia.net/demo/00,02,26,1/form.asp

Request.Cookies

Request.Cookies dipakai untuk mengambil data yang tersimpan di cookie. Penjelasan lebih lanjut mengenai pemakaian cookies akan ditulis di artikel lain.

Memakai Response Object

oleh: Tirta K. Untario

Response object ini sangat penting dan pasti akan dipakai sepanjang kita memakai ASP. Response, sesuai dengan namanya, akan mengirimkan data yang kita mau ke client. Kebalikannya dengan Request, yang akan mengambil data dari client. Ada beberapa Response yang akan sering dipakai didalam menulis script ASP.

Response.Write

Semua yang pernah menulis script ASP pasti pernah memakainya. Contoh:

<% Response.Write "Apakabar" %>
Catatan:
Operasi penggabungan string pada VBScript menggunakan operator &. Contoh:

strKalimat = "Ini kalimat" & "yang pertama" & "<br>"

Response.Cookies

Response.Cookies ini melakukan operasi penulisan cookies pada browser. Harus dilakukan sebelum ada data yang dikirimkan dari server ke client. Karena itu harus ditulis di awal halaman. Jika keadaan memaksa penulisan harus dilakukan ditengah-tengah halaman HTML, maka Response.Buffer harus di-set ke TRUE.
Untuk dokumentasi lengkap mengenai Response.Cookies ini, dapat melihat dokumentasi yang datang dengan PWS atau IIS.

Response.Redirect

Response.Redirect ini mudah sekali dipahami. Ini akan me-redirect client ke halaman yang dituju. Contoh:

<% Response.Redirect "halamankedua.asp" %>
Hasil dari Response.Redirect ini dikirimkan bersama dengan HTTP Headers. Karena itu, sama seperti Response.Cookies, Response.Redirect ini harus ditulis sebelum ada data dikirim ke browser. Jika ingin menulis Response.Redirect ditengah-tengah halaman HTML, maka Response.Buffer harus di-set TRUE.

Response.Buffer

Ada 2 nilai yang bisa dimasukkan, yaitu:

Response.Buffer = FALSE 'Default
Response.Buffer = TRUE
Nilai FALSE akan menjadikan script ASP dikirim ke client segera setelah tiap baris/blok selesai dieksekusi.

Nilai TRUE akan menjadikan script ASP akan dieksekusi dulu sampai selesai, kemudian hasil akhirnya baru dikirim client. Hal ini berguna jika kita perlu memakai Response yang hasilnya harus dikirimkan bersama HTTP Headers, seperti Response.Cookies, Response.Redirect, dan lainnya. Penggunaan Response.Buffer = TRUE ini disarankan, karena akan mempercepat eksekusi script.

Response.Buffer ini harus ditulis pada baris pertama sebuah script, jika script ini tidak memakai directive @. Jika script memakai directive @, maka Response.Buffer harus ditaruh di baris kedua sesudahnya.

Response.Flush

Response.Flush hanya bisa dipakai jika Response.Buffer=TRUE. Response.Flush ini akan mengirimkan data yang disimpan di-buffer ke client, walaupun eksekusi belum selesai. Contoh :

<% Response.Buffer = TRUE %>
<%
' Dalam contoh ini, nilai x akan dikirimkan secara periodik
' segera setelah selesai diproses
For x = 1 to 1000
   Response.Write "Nilai ke : " & x
   Response.Flush
Next
%>

 

Response.End

Response.End hanya bisa dipakai jika Response.Buffer=TRUE. Response.End ini akan menghentikan eksekusi script dan mengirimkan bagian yang selesai dieksekusi ke client. Contoh:

<% Response.Buffer = TRUE %>
<%
' Pada contoh ini, hanya nilai 1 yang dikirimkan ke client,
' karena eksekusi script berhenti.
For x = 1 to 1000
   Response.Write "Nilai ke : " & x
   Response.End
Next
%>

 

Response.Clear

Response.Clear hanya bisa dipakai jika Response.Buffer=TRUE. Response.Clear ini akan menghapus segala data yang tersimpan di-buffer, dan data tersebut tidak akan dikirimkan ke client. Contoh:

<% Response.Buffer = TRUE %>
<%
' Pada contoh ini, tidak ada data yang dikirim
For x = 1 to 1000
   Response.Write "Nilai ke : " & x
Next
Response.Clear
%>
Untuk method dan property yang lain dari Response object, biasanya jarang dipakai. Untuk dokumentasi lengkap mengenai Response object ini, dapat dilihat pada dokumentasi yang datang bersama PWS atau IIS.


Memakai Server Object

oleh: Tirta K. Untario
  
Server object dapat melakukan akses ke methods atau properties yang ada di server. Inilah beberapa method dan properties yang sering digunakan.

Server.CreateObject

Server.CreateObject ini sering sekali dipakai dalam menulis script ASP. Method ini akan membuat object yang berasal dari komponen yang terpasang di server. Contoh penggunaan :
<% Set objConn = Server.CreateObject("ADODB.Connection") %>
Server.HTMLEncode

Server.HTMLEncode ini mengubah tag HTML dalam sebuah string menjadi special character agar tidak dibaca sebagai tag HTML oleh browser. Contoh penggunaan :

<%
strContoh = "<b>Percobaan</b>"
strContoh = Server.HTMLEncode (strContoh)
%>
Hasil dari operasi diatas adalah : <b>Percobaan</b> , bukan Percobaan

Server.URLEncode

Sebuah nilai variabel yang dikirim melalui querystring tidak bisa berisi karakter tertentu, misalnya : spasi, :, /, \, dan beberapa karakter lain. Untuk itu, Server.URLEncode mempermudah pekerjaan kita dengan melakukan encoding kepada nilai variabel yang akan dikirim sehingga bisa langsung dipakai kedalam querystring. Contoh penggunaan :

<%
strContoh = "http://www.aspindonesia.net"
strContoh = Server.URLEncode (strContoh)
%>
Hasil dari operasi diatas adalah : http%3A%2F%2Fwww%2Easpindonesia%2Enet , sehingga nilai dari strContoh dapat langsung dikirimkan melalui querystring seperti contoh ini :
http://www.aspindonesia.net/default.asp?url=<% =strContoh %>

Server.MapPath

Server.MapPath berguna untuk mendapatkan letak direktori fisik di server. Jika suatu saat kita perlu menulis script yang berhubungan dengan file di server, Server.MapPath ini berguna, karena kita tidak perlu memusingkan path dari file tersbut jika pindah server. Contoh penggunaan :

<% = Server.MapPath("default.asp") %>
Hasilnya : D:\Inetpub\aspindonesia\artikel\default.asp

Server.ScriptTimeout

Server.ScriptTimeout mengijinkan kita untuk mengubah timeout dari script ASP secara langsung dan berlaku hanya pada satu script, tanpa perlu mengakses properti di server. Server.ScriptTimeout ini juga dapat digunakan untuk melihat timeout yang ditentukan untuk sebuah script. Nilai default dari ScriptTimeout adalah 90 detik, jika belum dirubah di server.

<%
' untuk melihat timeout dari script yang bersangkutan
Response.Write Server.ScriptTimeout

' untuk mengganti timeout default di server menjadi 100 detik
Server.ScriptTimeout = 100
%>
Timeout di script ini adalah : 90 detik


Redirection dengan ASP

oleh: Tirta K. Untario
  
Mudah sekali untuk melakukan redirection di ASP, sama mudahnya dengan menggunakan JavaScript. Contoh :

<%
'Jangan menggunakan tanda kurung
Response.Redirect "percobaan.asp"
%>
Response.Redirect ini akan dikirimkan bersama-sama dengan HTTP Header. Karena itu, Response.Redirect harus ditulis sebelum data dikirim ke browser. Contoh :
<% Response.Redirect "percobaan.asp" %>
<html>
<!-- Kode HTML Anda -->
</html>
Jika Anda hendak menuliskannya ditengah halaman HTML, maka Response.Buffer = TRUE harus diletakkan pada baris pertama program Anda. Contoh :

<% Response.Buffer = TRUE %>
<html>
<!-- Kode HTML Anda -->
  <% Response.Redirect "percobaan.asp" %>
</html>


Konversi Data dari CSV ke Database

 oleh: Ivan R. Lanin

Comma Seperated Value (CSV) adalah file text biasa yang tiap nilai didalamnya dibatasi oleh karakter koma. Contohnya dapat dilhat dibawah ini:

Contoh file CSV

Ivan R. Lanin,L,1/16/75,Hylabs,Ranggamalela 18,Bandung
Eril S. Lanin,L,5/27/78,Zent,Taman Cibeunying 5,Bandung
CSV sering dipakai untuk melakukan export-import data spreadsheet maupun database karena formatnya yang berupa text file, sehingga universal. Banyak program spreadsheet dan database mempunyai plug-in untuk melakukan export-import CSV. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana melakukan import dari CSV untuk dimasukkan kedalam database Access dengan menggunakan ASP.

Pertama-tama, pendeklarasian konstanta dan variabel.

Listing program

<% @Language=VBScript %>
<% Option Explicit %>
<%
'deklarasi konstanta yang akan dipakai
const forReading = 1
const adOpenKeySet = 1
const adLockOptimistic = 3
const adCmdUnknown = 0
'deklarasi variabel
dim sTextName, sDBName, sPathName, sDelimiter
dim sFieldCount, nLoop, sMsg
dim sSQL, oRs, oConn
dim fso, fs, sBuffer
dim aField
'nama file CSV yang akan diimport
sTextName = "csv.csv"

'nama file database
sDBName = "db.mdb"

'delimiter di file CSV, menggunakan koma
sDelimiter = ","

'jumlah field dalam CSV dan database
sFieldCount = 6
Berikutnya, kita perlu membuka koneksi ke database dan file CSV.

on error resume next

'koneksi database
sSQL = "SELECT * FROM tTable"
set oConn = Server.CreateObject("ADODB.Connection")
set oRs = Server.CreateObject("ADODB.Recordset")
oConn.Provider = "Microsoft.Jet.OLEDB.4.0"
oConn.ConnectionString = "Data Source=" & sDBName
oConn.Open
oRs.Open sSQL, oConn, adOpenKeySet, adLockOptimistic, adCmdUnknown
'buka file teks
set fso = Server.CreateObject("Scripting.FileSystemObject")
set fs = fso.OpenTextFile(sPathName & sTextName, forReading)
Kemudian, barulah masuk ke proses yang paling penting, konversi data.

'looping file sampai akhir file
do until fs.AtEndOfStream
  sBuffer = fs.ReadLine
  if sBuffer = "" then exit do
  aField = split(sBuffer, sDelimiter)
  oRs.AddNew
  for nLoop = 0 to sFieldCount-1
    oRs(nLoop) = aField(nLoop)
  next
  oRs.Update
  Erase aField
loop
Proses konversi data yang sesungguhnya hanyalah satu blok kecil diatas. Sampai disini, proses konversi data sudah selesai. Data sudah di-import kedalam database. Kini saatnya melakukan pembersihan variabel dan object.

'bersihkan variabel
fs.Close
set fs = nothing
set fso = nothing

oRs.Close
set oRs = nothing

oConn.Close
set oConn = nothing
Selesai. Selamat mencoba.

Listing lengkap beserta database dan file CSV untuk artikel ini dapat didownload disini : /download/artikel/00,02,23,1.zip

Tampilan Data dalam Halaman
oleh: Ivan R. Lanin
  
Recordset hasil query ke database kadang menghasilkan jumlah data yang cukup banyak sehingga tidak bisa ditampilkan sekaligus ke dalam halaman HTML. Jika jumlah record hanya sekitar 5 atau 20 record mungkin masih bisa ditampilkan dalam satu halaman. Tapi jika jumlahnya sudah mencapai 50, 100, atau lebih, selain tidak indah untuk dilihat untuk meload halaman dengan jumlah record sebanyak ini akan sangat lama. Artikel ini membahas cara untuk menampilkan halaman tampilan data dalam bentuk halaman yang masing-masing hanya mengandung jumlah data tertentu.
Contoh paling mudah konsep tampilan data dalam bentuk halaman adalah jika anda mencari sesuatu di search engine seperti AltaVista, Excite, dll. Data ditampilkan dalam jumlah tertentu per halaman (10 atau lainnya), dan jika anda ingin melihat data lainnya, tinggal menekan tombol navigasi 'next' atau 'previous'.

Di ASP, tampilan seperti itu dapat kita wujudkan dengan memanfaatkan properti PageSize dan AbsolutePage dari objek Recordset. PageSize menentukan jumlah record yang ditampilkan perhalaman, sedang AbsolutePage menentukan halaman yang ditampilkan.

Berikut contoh coding untuk menampilkan sebagian log file ASPIndonesia.net. Log file tersebut dicatat dalam file logs.mdb (format Access) dalam tabel tLOG.

<% @LANGUAGE="VBSCRIPT" %>
<% Option Explicit %>
<%
' konstanta ADO yang akan dipakai
const adOpenStatic = 3
const adLockReadOnly = 1
const adCmdUnknown = 0

' variabel
dim oConn, oRs, sSQL, sDBName
dim nPageSize, nPage, nPageCount
dim nRecord, nRecordCount, nFirstRecord, nLastRecord
dim aField
dim nFieldCount, nLoop

' inisialisasi pertama
sDBName = Server.Mappath("logs.mdb")
sSQL = "SELECT * FROM tLOG"
nPageSize = 12
nPage = Request.QueryString("pg")
if nPage = "" or not IsNumeric(nPage) then
  nPage = 1
else
  nPage = CInt(nPage)
Coding di atas adalah inisialisasi awal variabel. Nama database sesuaikan dengan lokasi fisik file database anda. Variabel nPageSize adalah jumlah record per halaman. Halaman yang ditampilkan diperoleh berdasarkan querystring 'pg'.

' buka connection
set oConn = Server.CreateObject("ADODB.Connection")
oConn.Provider = "Microsoft.Jet.OLEDB.4.0"
oConn.ConnectionString = "Data Source=" & sDBName
oConn.Open

' buka recordset
set oRs = Server.CreateObject("ADODB.Recordset")
oRs.Open sSQL, oConn, adOpenStatic, adLockReadOnly, adCmdUnknown
Selanjutnya buka koneksi ke database, dan tampilkan data jika recordset tidak kosong. Properti PageSize dari recordset diinisialisasikan sesuai dengan jumlah yang ditentukan oleh variabel nPageSize.

' tampilkan data jika ada data
if not oRs.EOF then
  ' penentuan jumlah record perhalaman
  oRs.PageSize = nPageSize
 
  ' hitung jumlah record, halaman, dan field
  nRecordCount = oRs.RecordCount
  nPageCount = oRs.PageCount
  nFieldCount = oRs.Fields.Count
 
  ' redim array field berdasarkan jumlah field
  redim aField(nFieldCount, 2)
  ' masukkan nama field ke dalam variabel array field
  for nLoop = 0 to nFieldCount-1
    aField(nLoop, 0) = oRs.Fields(nLoop).Name
  next
Satu bagian yang cukup vital di sini adalah error trapping. Anda hanya menampilkan halaman mulai dari 1 sampai jumlah total halaman (properti PageCount).

  ' LANJUTAN DARI SCRIPT DIATAS
  ' penentuan halaman yang ditampilkan
  if nPage < 1 then nPage = 1
 
  if nPage > nPageCount then nPage = nPageCount
  oRs.AbsolutePage = nPage
 
  ' penentuan nilai record pertama dan terakhir yang ditampilkan
  nFirstRecord = (nPage - 1) * nPageSize + 1
  nLastRecord = (nPage - 1) * nPageSize + nPageSize
  if nLastRecord > nRecordCount then nLastRecord = nRecordCount
' -----------------------------------------------------------------------------
%>
<html>
<head>
  <title>
    Data <% =nFirstRecord %>-<% =nLastRecord %> dari <% =nRecordCount %>
  </title>
</head>
<body>
Coding untuk navigasi dapat dilihat berikut ini.

<table width="100%">
  <tr>
    <td><b>Data <% =nFirstRecord %>-<% =nLastRecord %> dari
      <% =nRecordCount %></b>
    </td>
    <td align="right">
      <% if nPage > 1 then %>
        <a href="default.asp?pg=1">
          <img src="first.gif"  width="20" height="18" border="0" alt="&lt;&lt;">
        </a>
        <a href="default.asp?pg=<%=(nPage-1)%>">
          <img src="previous.gif"  width="20" height="18" border="0" alt="&lt;">
        </a>
      <% end if %>

      <% if nPage<nPageCount then %>
        <a href="default.asp?pg=<%=(nPage+1)%>">
          <img  src="next.gif" width="20" height="18" border="0"  alt="&gt;">
        </a>
        <a href="default.asp?pg=<%=nPageCount%>">
          <img src="last.gif"  width="20" height="18" border="0" alt="&gt;&gt;">
        </a>
      <% end if %>
    </td>
  </tr>
</table>
<%
Response.Write "<table border=""1"" cellpadding=""3""  cellspacing=""0"">" & vbCrLf
Response.Write " <tr align=""center"" bgcolor=""CCCCCC"">"  & vbCrLf
for nLoop = 0 to nFieldCount-1
  Response.Write " <th><b>" &aField(nLoop, 0)& "</b></th>"  & vbCrLf
next
Response.Write " </tr>" & vbCrLf
for nRecord = nFirstRecord to nLastRecord
  Response.Write " <tr valign=""top"">" & vbCrLf
  for nLoop = 0 to nFieldCount-1
    aField(nLoop, 1) = oRs(aField(nLoop, 0))
    if aField(nLoop, 1) = "" then aField(nLoop, 1) = "&nbsp;"
    Response.Write " <td>" &aField(nLoop, 1)& "</td>"    & vbCrLf
  next
  Response.Write " </tr>" & vbCrLf
  oRs.MoveNext
  if oRs.EOF then exit for
next
Response.Write " </table>" & vbCrLf
%>
Coding untuk navigasi di bawah tabel.

<table width="100%">
  <tr>
    <td><b>Halaman <%=nPage%> dari <%=nPageCount%></b></td>
    <td align="right">
      <% if nPage>1 then %>
        <a href="default.asp?pg=1">
          <img src="first.gif" width="20" height="18" border="0" alt="&lt;&lt;">
        </a>
        <a href="default.asp?pg=<%=(nPage-1)%>">
          <img src="previous.gif" width="20" height="18" border="0" alt="&lt;">
        </a>
      <% end if %>
   
      <% if nPage<nPageCount then %>
        <a href="default.asp?pg=<%=(nPage+1)%>">
          <img src="next.gif" width="20" height="18" border="0" alt="&gt;">
        </a>
        <a href="default.asp?pg=<%=nPageCount%>">
          <img src="last.gif" width="20" height="18" border="0" alt="&gt;&gt;">
        </a>
      <% end if %>
    </td>
  </tr>
</table>
</body>
</html>

<% end if %>
Pelaksanaan clean up.

<%
' clean up
Erase aField
oRs.Close
set oRs = nothing
oConn.Close
set oConn = nothing
%>
Demikian cara untuk menampilkan data dalam bentuk halaman. Anda dapat mengembangkan sendiri penggunaan lebih lanjutnya.
Untuk mendownload contoh artikel ini : /download/artikel/00,03,08,1.zip
Untuk mencoba demo dari teknik diatas : /demo/00,03,08,1/

Menggunakan W3 JMAIL
untuk Mengirim Mail Dari Halaman Web
oleh: Ivan R. Lanin

Anda tentu sering melihat form web untuk mengirimkan email dari halaman web. Untuk dapat melakukan hal ini, kita harus menggunakan komponen tambahan mailer yang diinstall di server. Artikel ini menjelaskan penggunaan W3 JMail, salah satu komponen mailer populer yang gratis dari Dimac, untuk menerima masukan dari pengunjung situs anda.

Pengiriman email dari halaman web, atau lebih dikenal dengan istilah form-to-mail, bisa anda gunakan untuk menerima komentar atau pertanyaan dari pengujung situs yang tidak memiliki klien email. Pertama, buatlah form isian untuk pengiriman komentar.
Listing 1: Form Isian Komentar (form.html)

<html>
<head>
<title>Komentar</title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000" link="#3333FF"
alink="#0000CC" vlink="#333366">
<h2>Komentar</h2>
<p>Kirimkan komentar anda lewat form isian berikut.</p>
<form method="post" action="sendmail.asp">
<table cellspacing="0" cellpadding="3">
  <tr>
    <td>Nama</td>
    <td><input type="text" name="Nama"></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Email</td>
    <td><input type="text" name="Email"></td>
  </tr>
  <tr>
    <td>Subyek</td>
    <td><input type="text" name="Subyek"></td>
  </tr>
  <tr>
    <td colspan="2">Komentar</td>
  </tr>
  <tr>
    <td colspan="2">
    <textarea name="Komentar" rows="10" cols="40" wrap="virtual">
    </textarea>
    </td>
  </tr>
  <tr>
    <td colspan="2">
    <input type="submit" value="Kirim Komentar">&nbsp;
    <input type="reset">
    </td>
  </tr>
</table>
</form>
</body>
</html>

Form terdiri dari empat field, nama pengirim, email, subyek, dan isi komentarnya. Form akan diposting ke halaman lain (sendmail.asp) yang menangani pengiriman melalui komponen JMail. Penanganan pengiriman sederhana yang belum menggunakan validasi tipe data dan data yang harus dikirim dapat dilihat pada listing 2.

Listing 2: Pengiriman email (sendmail.asp)

<%@ LANGUAGE="VBSCRIPT" %>
<% Option Explicit %>
<%
dim sSMTPServer, sToName, sToEmail
dim sMsg
dim oMailer
sSMTPServer = "192.168.10.2"
sToName = "Ivan Lanin"
sToEmail = "ivan@sangar.misrg"
on error resume next
set oMailer = Server.CreateObject("JMail.SMTPMail")
oMailer.SenderName = Request.Form("Nama")
oMailer.Sender = Request.Form("Email")
oMailer.ServerAddress = sSMTPServer
oMailer.Subject = Request.Form("Subyek")
oMailer.Body = Request.Form("Komentar")
oMailer.AddHeader "Originating-IP", Request.ServerVariables("REMOTE_ADDR")
oMailer.AddHeader "User-Agent", Request.ServerVariables("HTTP_USER_AGENT")
oMailer.AddRecipientEx sToEmail, sToName
oMailer.Execute
set oMailer = nothing
if err then
  sMsg = "Terjadi kesalahan. Pengiriman komentar gagal dilaksanakan."
else
  sMsg = "Pengiriman komentar telah dilaksanakan dengan sukses."
end if
%>
<html>
<head>
<title>Pengiriman Komentar</title>
</head>
<body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000" link="#3333FF"
alink="#0000CC" vlink="#333366">

<h2>Pengiriman Komentar</h2>
<p><% =sMsg%></p>

</body>
</html>
Pertama, tentukanlah variabel alamat SMTP server (sSMTPServer) yang anda gunakan untuk mengirim surat. Bentuknya bisa berupa nama server atau nomer IP. Pada contoh di atas digunakan nomer IP. Selanjutnya tentukan nama dan alamat email tujuan (sToName dan sToEmail). Yang diperlukan sebenarnya hanya alamat email, nama hanya digunakan sebagai pelengkap dan bisa tidak ditulis.

Inisiasi variabel obyek mailer (oMailer) sebagai JMail.SMTPMail. Tentu saja anda harus meregistrasi komponen JMail anda ke dalam sistem. Cara untuk meregistrasi komponen diluar lingkup artikel ini. Sebagai tips, jika menggunakan Windows NT, anda harus login dengan hak administrator dan menggunakan regsvr32.exe untuk meregister komponen anda.

Setelah itu, setting beberapa property obyek oMailer.

SenderName : Isi dengan nama pengirim

Sender : Isi dengan email pengirim

ServerAddress : Isi dengan nama atau nomer IP server SMTP

Subject : Isi dengan subyek email

Body : Isi pesan
Method obyek oMailer yang diisi selanjutnya adalah

AddHeader: Menambahkan header surat. Format sintaksnya adalah oMailer.AddHeader [Header], [Nilai]

AddRecipientEx: Menambahkan nama dan alamat email penerima surt. Format sintaksnya adalah Mailer.AddRecipientEx [Email], [Nama]
Laksanakan pengiriman dengan menjalankan method Execute. Jika berhasil, akan ditampilkan pesan bahwa komentar berhasil dikirimkan. Sebaliknya jika tidak, akan ditampilkan pesan bahwa komentar gagal dikirimkan.
Dokumentasi lengkap property dan method JMail dapat dilihat di Dimac.




Menutup Lubang Keamanan pada IIS

oleh Ivan R. Lanin

Coding merupakan hasil karya yang paling berharga untuk seorang programmer. Tentu anda tidak ingin hasil karya anda tersebut dilihat tanpa izin anda? Artikel berikut membahas dua lubang keamanan yang menyebabkan pengunjung dapat melihat source code ASP anda. Artikel ini tidak ditujukan untuk membahas semua lubang keamanan yang ada, melainkan sebagian saja.

Lubang Keamanan #1 ::$DATA
Misalkan site anda adalah http://www.somesite.com dan halaman utama anda adalah default.asp. Jika anda ketikkan http://www.somesite.com/default.asp::$DATA dan anda dapat melihat coding asp anda, berarti anda masih memiliki bug tersebut. Segera lihat keterangan detil untuk mengatasi bug IIS4 ini di situs Microsoft.
Bug ini telah ditemukan sejak Juli 1998 dan sayangnya, merupakan karakteristik semua file NT. Di NT Service Pack 5, masalah ini telah diatasi. Selain menginstall patch NT, anda dapat juga mengatasi bug tersebut dengan mengatur hak akses direktori ASP anda menjadi EXECUTE, dan tidak READ.

Cara kedua adalah manambahkan mapping aplikasi ekstension .asp::$DATA dan .asa::$DATA dengan ASP.DLL. Dengan demikian, setiap user menuliskan namafile.asp::$DATA, IIS akan melakukan mapping ke ASP.DLL, dan source code tidak dapat dilihat.

Tapi tentu saja ini bukan solusi yang paling baik dan hanya bersifat sementara. Paling baik adalah dengan menginstall patch NT.

Mengatur Hak Akses Direktori

• Buka MS Management Console - Internet Service Manager
• Klik kanan di nama domain, dan pilih 'Properties'
• Pilih Tab 'Home Directory'
• Pilih hak akses hanya untuk execute